Memilih Jurnal yang Mana? Journal Selection#3


Setelah mengetahui bahwa paper kita mempunyai novelty yang cukup dan juga sudah dicek kesesuaian dengan nama jurnal menggunakan journal Finder, maka saatnya kita melihat spesifikasi atau kualifikasi dari jurnal jurnal yang ada di pilihan kita.

Diantara kriteria yang akan kita bahas disini adalah aim dan Scope, dimana jurnal itu terindeks, kualifikasi/spesifikasi jurnal tersebut, predator tidaknya, dan salah satu satu  yang paling penting adalah lihat key performance Indicator/ indikator-indikator yang diperlukan untuk naik jabatan/lulus sesuai dengan posisi kita di dunia akademik.

Choose by Ramdlon in here

1. Scope dan Aim journal

Scope/cakupan jurnal seharusnya sesuai dengan cakupan isi paper yang telah kita buat. biasanya informasi ini bisa didapatkan di halaman utama jurnal tersebut (contoh). Tapi untuk mengetahui cakupan dan tujuan dari suatu jurnal, terkadang tidak cukup dengan hanya melihat deskripsi yang disajikan oleh jurnal. Kita juga perlu melihat paper-paper yang ada di dalam jurnal tersebut atau yang telah dipublikasikan oleh jurnal tersebut. Caranya adalah dengan mengetikkan kata-kata kunci atau key word isi paper kita ke dalam search engine atau tools untuk mencari di dalam jurnal tersebut dan dan kita bisa menentukan apakah jurnal jurnal tersebut memang sejalan dengan topik dari paper kita (contoh).

Tapi, terkadang ada anomali, ada suatu jurnal yang menerima paper dengan topik yang belum pernah ada di dalamnya karena memang topik itu sedang populer atau simply sang editor melihat potensial di dalam paper Anda.

2. Diindeks oleh Siapa

Index adalah suatu daftar /kumpulan nama jurnal beserta judul paper di dalamnya dan info-info lainnya, seperti pengarang, key words, citasi dll. Lembaga pengindeks jurnal ini ada beberapa nama dan macam. Di antara yang paling mudah diakses dan free atau gratis adalah Google Scholar. Lembaga lain ada yang berbayar, contohnya adalah Scopus dan web of science/Thomson Reuters/Clarivate analytics. Lembaga indexing juga ada yang internasional  atau nasional. Biasanya, lembaga-lembaga index ini dijadikan rujukan atau basis untuk kenaikan pangkat, persyaratan lulus dll.

Scopus

Lembaga indexing internasional yang terkenal di Indonesia, terutama di kalangan akademisi, adalah Scopus. Scopus dipunyai oleh elsevier Company. Scopus juga dijadikan sebagai basis dari sistem perangkingan internasional yaitu QS University.

Scopus Symbol taken from here

Web of Science/ISI

web of Science dulu dikenal sebagai Thomson reuter. jika kita mengenal jurnal yang mempunyai impact Factor pasti jurnal tersebut di Index oleh web of science. web of Science tidak terlalu terkenal di Indonesia karena memang basis perhitungan atau basis untuk kenaikan pangkat yang telah ditentukan oleh kemenristekdikti adalah Scopus. Di sisi lain, web of Science/ISI sangat terkenal di negara-negara lain seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Eropa, dan Amerika. Salah satu hal yang menyebabkan dia populer adalah dia menjadi basis penilaian dari suatu sistem perangkingan universitas yang dikenal sebagai times higher education (THE). 
Clarivate Analytics logo taken from here

DOAJ

DOAJ adalah suatu kumpulan jurnal jurnal yang Open Access.Salah satu lembaga indeks yang diakui oleh Dikti adalah directory Open access journal atau disingkat DOAJ yang ada garis hijau atau green tick. Di FAQ nya, DOAJ menjelaskan maksud 'green tick' adalah journal yang diterima setelah Maret 2014, di mana kriteria untuk diindeks di DOAJ lebih diperketat.
DOAJ Logo taken from here by Doajplus under CC 03 License

IPI Indonesian Publication Index

Indonesian publication index adalah suatu indexing yang dibuat oleh Dikti untuk mengindeks jurnal jurnal nasional atau internasional yang dibuat oleh lembaga akademik di dalam Indonesia. Lembaga index ini bisa untuk rujukan pula sebagai basis kenaikan pangkat para dosen.

Google Scholar

Google scholar adalah indeks yang paling mudah diakses dan biasanya jurnal jurnal yang ada di scopus web of Science atau DOAJ juga hampir pasti diindeks di Google Scholar.
By Google (Eigenes Werk nach Vorlage) [Public domain], via Wikimedia Commons

3. Kualifikasi Jurnal 

kualifikasi jurnal bisa dilihat dari beberapa Sisi di antaranya dari jumlah sitasi, ranking berdasarkan jumlah sitasi, lamanya review, berapa isu pertahunnya, apakah Open access, ataukah berbayar.
Taken from here by SCImago Research Group

Quartile dan Impact Factor

Banyaknya dan kualitas sitasi dari suatu paper bisa dilihat dari beberapa hal, diantaranya kuartil dan impact Factor. Semakin tinggi jumlah citasi maka semakin besar nilai impact Factor nya. Tetapi jika kita menggunakan kriteria impact Factor untuk menilai bagus tidaknya suatu jurnal sungguh tidak adil karena setiap bidang mempunyai kecenderungan jumlah citasi yang berbeda-beda. Misalnya dunia kedokteran, kimia/chemical, energi, dan komputasi mempunyai impact Factor yang relatif lebih tinggi karena jumlah citasi dan jumlah risetnya yang sedang menjadi trending, sangatlah banyak yang mendanai dan meneliti. Akhirnya, munculah konsep kuartil di mana kita membuat ranking untuk masing-masing bidang ilmu lalu kita bagi menjadi 4 bagian atau 4 kuartil. Kuartil yang paling atas atau impact Factor yang paling tinggi disebut sebagai kuartil 1 sampai kuartil 4.

Secara umum 'impact factor' pasti dikaitkan dengan jurnal yang di Index oleh web of science saja. Sedangkan istilah 'kuartil' bisa dikaitkan dengan scopus atau web of science. Untuk melihat kuartil suatu jurnal yang diindeks di web of Science bisa dilihat di journal citation reports milik clarivate analytics. Sedangkan untuk melihat kuartil suatu jurnal yang diindeks oleh Scopus bisa dilihat di scimagojr.

Berapa Lama Review

Kriteria yang lain yang tidak kalah pentingnya adalah berapa lama review dari paper kita. Waktu ini penting bagi yang sedang menjalani studi S2 atau S3 dan juga yang sedang mengejar pemenuhan key performance indicator. Cara mengecek Berapa lama suatu jurnal melakukan review bisa dilihat di jurnal insight kalau di Elsevier. Jurnal springer bisa dilihat di halaman profil jurnal. Jika masih tidak ada maka bisa mendownload beberapa paper Dari jurnal tersebut lalu cek kapan naskah itu diterima oleh publisher, lalu kapan mulai reviewnya, lalu kapan dia mengembalikan proses revisinya Nah, informasi tersebut terekam di published manuscript dan bisa dilakukan suatu perhitungan statistik simpel untuk mendapatkan berapa lama review dari jurnal tertentu. Dan jangan lupa, pilih paper paper yang paling akhir ketika kita mengecek. Misalnya, ketika 2018, kita cek paper paper yang terbit di tahun 2018. Jika kita mengecek di awal tahun 2019, maka cek paper yang sudah terbit enam bulan sebelum atau 7 bulan sebelumnya.

Harus bayar atau tidak

Ada jurnal jurnal-jurnal yang berbayar, ada pula yang tidak. Cara mengecek Apakah jurnal itu berbayar ataukah tidak biasanya cukup mudah. Journal journal Open access yang ada di Elsevier, Springer, Sage, American Institute of Physics biasanya berbayar. Ada juga publisher yang fokus menerbitkan Open access Journals saja diantaranya adalah Hindawi, PLoS one, MDPI, Frontiers. Ada juga jurnal yang mempunyai batasan maksimal halaman paper yang boleh diterbitkan tanpa bayar. Jika melebihi dari jumlah maksimal halaman maka kita harus membayar per halamannya.
Tapi bukan berarti jurnal jurnal yang Open acces itu selalu berbayar. Ada juga jurnal yang Open access tapi gratis. Salah satunya jurnal di sini, jurnal ini adalah gratis dan Open acces. Tapi, sayangnya, jurnal Ini belum di indeks oleh Scopus dan web of Science, baru di Index oleh Google Scholar dan directory of Open access journal dengan garis hijau atau dalam bahasa Inggrisnya green tick.

4. Beware predator!

Hati-hati Predator jurnal. Jurnal predator adalah jurnal yang hanya mencari keuntungan saja dan tidak peduli akan perkembangan teknologi atau pengetahuan manusia. List dari jurnal jurnal yang diindikasikan sebagai jurnal Predator dapat dilihat di link berikut.
https://predatoryjournals.com/journals/
Selain itu kita juga harus berhati-hati terhadap publisher publisher Predator sekalipun jurnalnya terindeks scopus. Saya pernah membaca di salah satu jurnal di mana salah satu artikel nya itu di judulnya salah ketik. jika di judul salah ketik kita bisa membayangkan isinya bagaimana. Padahal, jurnal ini terindeks Scopus percaya atau tidak.
Bisa dilihat daftar publisher yang punya jurnal predator di sini:

5. Lihat Aturan Kampusmu atau institusimu


Yang terakhir untuk artikel ini, lihat aturan dari kampusmu atau institusimu bagaimana. Perhatikan baik-baik jurnal mana yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk peningkatan jabatan/mendapatkan insentif publikasi/sebagai syarat lulus/sebagai bukti suatu hibah sudah dijalankan.

Sekian dulu artikel kali ini, artikel-artikel selanjutnya adalah tentang menulis dan motivasi kenapa kita harus menulis jurnal/paper/conference.

Disclaimer: artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi ketika menulis jurnal. Jika ada pendapat lain atau pertanyaan silahkan bubuhkan di komentar.

Artikel Terkait




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Comments

Popular Posts